Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai penyambungan perangkat input pada PLC, namun masih terbatas pada Push Button. Kali ini akan
kita bahas tentang penyambungan sensor sebagai perangkat input PLC. Sebelum
menyambungkan sensor pada PLC, yang penting yang perlu diketahui adalah konsep
sourcing dan sinking pada modul input. Sourcing and Sinking hanya berlaku pada
besaran listrik DC (searah). Modul input sourcing memiliki common positive
sedangkan modul input sinking memiliki common negative. Gambar 1 menunjukkan modul input sinking dan sourcing.
Gambar 1. Modul Input Sinking dan Sourcing
Seperti halnya modul input, sensor memiliki 2
jenis utama yaitu input sourcing (PNP) dan input sinking (NPN). Sensor dengan
tipe sinking (NPN) hanya bisa diterapkan pada modul input sourcing, sedangkan
sensor dengan tipe sourcing (PNP) hanya bisa diterapkan pada modul input
sinking. Beberapa PLC saat ini memiliki lebih dari 1 common untuk input,
sehingga memungkinkan penyambungan baik sourcing maupun sinking dalam 1 sistem
yang sama. Namun lebih baik dipilih salah satu antara sourcing atau sinking
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penyambungan.
Sensor 3 Kabel
Umumnya sensor yang dipakai sebagai input PLC memiliki 3
kabel. Sensor dengan 3 kabel terdiri atas 2 kabel sebagai sumber yaitu positive
(Brown) dan negative (Blue) dan 1 kabel signal (Black). Gambar 2 adalah contoh rangkaian
dari sensor. Pada sensor NPN, setelah tegangan diberikan pada kaki Brown dan
Blue, maka Output pada kaki Black ke Blue adalah 24V walaupun sensor belum
mendeteksi apa pun (lingkaran merah) lalu akan berubah menjadi 0 (Nol) saat
mendeteksi objek. Sedangkan pada sensor jenis PNP berlaku sebaliknya (lengkaran
biru).
Gambar 2. Tegangan Keluaran Sensor
Pada Gambar 3, Load adalah pin terminal input yang akan
diaktifkan. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa sensor sinking (NPN)
memiliki prinsip kerja menyerupai transistor NPN, yaitu saat sensor mendeteksi
objek maka Switch main circuit memberikan arus Basis, sehingga arus listrik
akan mengalir dari sisi positive sumber tegangan melewati Load kemudian melalui
transistor untuk menuju sisi negative sumber tegangan. Pada sensor PNP, arus
dari sumber tegangan positive melalui transistor lebih dulu, kemudian melewati
Load untuk sampai di sisi negative sumber tegangan.
Gambar 3. Alur Arus Sensor
Dan Gambar 4 adalah penyambungan
sensor NPN dan PNP pada modul input PLC.
Gambar 4. Penyambungan Sensor 3 Kabel pada PLC
Sensor 2 Kabel
Selain memiliki 3 kabel, beberapa jenis sensor juga ada yang
memiliki 2 kabel yaitu Brown dan Blue. Saat menggunakan modul input sinking
(common negative), Brown akan dihubungkan dengan positive sumber tegangan,
sedangkan Blue pada terminal pin modul input PLC (Load). Sedangkan saat
menggunakan modul input sourcing (common positive), Blue akan dihubungkan
dengan negative sumber tegangan, Brown sedangkan pada terminal pin modul input
PLC (Load). Penyambungan sensor 2 kabel pada modul input PLC ditunjukkan pada
Gambar 5.
Gambar 5. Penyambungan Sensor 2 Kabel pada PLC
Reed Switch
Reed switch adalah sakelar yang akan
aktiv saat berada di sekitar medan magnet. Sensor ini memiliki komponen utama
berupa lembaran daun tembaga sebagai sakelar yang sensitive terhadap medan
magnet dengan 2 kaki, Brown dan Blue. Saat terpengaruh oleh medan magnet, daun
reed switch akan tersambung sehingga mampu menghantarkan arus dari kaki Brown
ke kaki Blue. Reed Switch banyak dipakai sebagai indicator batas depan dan
batas belakang pada silinder pneumatic. Penyambungan Reed switch pada PLC
memiliki cara yang serupa dengan sensor 2 kabel, seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.
Gambar 6. Penyambungan Reed Switch pada PLC
Jangan pernah menyambungkan 2 kaki sensor 2 kabel atau reed
switch langsung ke sumber tegangan 24 V tanpa melalui beban (modul input)
seperti pada Gambar 7. Hal ini akan menyebabkan kerusakan pada sensor karena
arus yang berlebihan mengalir pada rangkaian internal sensor.
Gambar 6. Penyambungan Reed Switch pada PLC
Jika kita perhatikan Gambar 6, kita
dapat melihat reed switch memiliki 2 jenis hambatan, yaitu hambatan rangkaian
modul input PLC (Load) dan hambatan pada rangkaian internal sensor (r).
Penyambungan yang benar akan menghasilkan arus (I1) senilai
24V/(Load+r), sedangkan penyambungan seperti pada Gambar 7 menghasilkan arus (I2)
sebesar 24V/r. Dengan r cukup kecil,
maka arus I2 akan naik secara signifikan disbanding I1.
Penjelasan di atas adalah gambaran sensor secara umum. Untuk aplikasi yang lebih spesifik dan pasti sebaiknya disesuaikan dengan data sheet masing - masing sensor. Faktor utama yang perlu diperhatikan saat proses penyambungan adalah keselamatan, baik bagi alat mau pun pengguna. Penyambungan sebaiknya dilakukan dalam kondisi tidak ada supply daya listrik guna menghindari short circuit. Pastikan sensor tersambung pada sumber dan terminal secara benar sebelum mengaktifkan supply daya listrik.
Untuk pertanyaan atau diskusi lebih lanjut dapat menghubungi email kami di
jago.otomasi@gmail.com
eka.samsul.maarif@gmail.com.
Dapatkan update informasi terbaru dari blog ini dengan bergabung dalam Fan Page JAGO Otomasi.
#PLC #BelajarPLC #TutorialPLC #Otomasi #BelajarOtomasi #TutorialOtomasi #Sensor #Wiringsensor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar