Selamat datang kembali di JAGO Otomasi. Sebagian
besar orang gagal dalam belajar PLC adalah tidak mampu menerapkan dalam kondisi
riil. Rata – rata dari mereka terhenti di latihan pemrograman, simulasi dengan
animasi atau modul kit. Hal ini dikarenakan pemahaman tentang perangkat
hardware secara nyata tidak terlaksana, seperti contohnya tidak pernah
melakukan instalasi program PLC, tidak pernah menyambung input atau output PLC
secara mandiri. Sehingga pada saat bertemu dengan PLC, tombol, sensor , motor
dan perangkat – perangkat lain orang tersebut belum tentu dapat merangkainya
dengan benar.
Oleh karena itu, setelah mengetahui konfigurasi hardware dan pemetaan memori dari PLC, kali ini kita akan belajar bagaimana melakukan penyambungan perangkat input yang digunakan pada Sistem Otomasi. Perangkat input ini fungsinya sebagai pemberi perintah atau signal kepada PLC yang berkaitan dengan kerja sistem. Beberapa perangkat input yang paling sering digunakan adalah Push Button, Sakelar, Limit Switch, Sensor Proximity, Sensor Photoelectric dan lain – lain. Tahap penyambungan input ini sangat penting untuk dipelajari sebelum membuat program karena pemilihan jenis kontak pada program PLC akan sangat tergantung pada bagaimana input tersebut disambungkan.
Oleh karena itu, setelah mengetahui konfigurasi hardware dan pemetaan memori dari PLC, kali ini kita akan belajar bagaimana melakukan penyambungan perangkat input yang digunakan pada Sistem Otomasi. Perangkat input ini fungsinya sebagai pemberi perintah atau signal kepada PLC yang berkaitan dengan kerja sistem. Beberapa perangkat input yang paling sering digunakan adalah Push Button, Sakelar, Limit Switch, Sensor Proximity, Sensor Photoelectric dan lain – lain. Tahap penyambungan input ini sangat penting untuk dipelajari sebelum membuat program karena pemilihan jenis kontak pada program PLC akan sangat tergantung pada bagaimana input tersebut disambungkan.
Perangkat – perangkat input tersebut akan disambung ke PLC melalui pin
pada terminal modul input, sehingga nantinya dapat mengaktifkan alamat input yang
bersesuaian pada PLC. Prinsip utama dalam penyambungan tersebut adalah memberi tegangan (umumnya 24 V, bisa jadi ada PLC dengan nilai tegangan lain) kepada pin
modul input. Tegangan 24 Volt dapat tercapai jika sebuah loop tertutup telah
terbentuk, lihat Gambar 1. Field Device adalah perangkat input yang kita
gunakan (Push Button), main path dan return path adalah terminal pada modul
input PLC.
Gambar 1. Dasar Wiring Input 1 Loop
Gambar 1 di atas menunjukkan 1 loop untuk 1 buah perangkat masukkan saat Push Button
ditekan, mulai dari kutub positif sumber tegangan, Push Button, pin terminal
input (I/O input), rangkaian dalam modul Input PLC dan kembali ke sumber
tegangan pada kutub negative melalui return path. PLC sangat mungkin akan
menerima lebih dari 1 masukan. Oleh karena itu, Return Path umumnya digabung
menjadi 1 terminal yang disebut Common, sedangkan Main Path tetap terpisah-pisah
untuk memungkinkan penyambungan masing-masing Push Button, Gambar 2.
Gambar 2. Dasar Wiring Input Common
Dari Gambar 2 bisa dilihat
bahwa setiap input sudah terhubung dengan sumber tegangan dan pin modul input
PLC. Contohnya, jika input 2 ditekan maka aliran arus listrik mengalir mulai
dari +24V pada sumber tegangan, Input 2, pin input, modul input, Common dan
kembali ke 0V catu daya.
Langkah penting
dalam proses penyambungan input adalah menentukan sambungan catu daya pada Common.
Common Input dapat dipilih pada referensi positif (24V) atau pada referensi negative
(0). Penentuan ini bisa berdasarkan pertimbangan standard Common yang berlaku
dalam perusahaan atau tipe sensor yang digunakan. Setiap perusahaan umumnya
mengacu kepada standard tertentu dalam melakukan instalasi atau penyambungan
kabel (wiring), terutama control. Jika sudah ditentukan standard yang digunakan
adalah common negative, maka sebaiknya kita menyesuaikan. Hal ini akan
berkaitan dengan pandangan aspek keselamatan, keseragaman dalam wiring dan
ketersediaan sensor.
Perusahaan yang
berpegang pada standard dengan common input positive berpendapat bahwa kabel
memiliki kemungkinan akan terkelupas atau kontak dengan body panel. Sehingga jika
kabel bertegangan 24V harus disambungkan pada sejumlah tombol dan sensor lalu
ke pin – pin input, maka akan lebih meningkatkan resiko 24V short circuit
terhadap body panel (ground),lihat Gambar 3 dengan tanda silang merah. Atau saat
Push button ditekan, memungkinkan short circuit pada kabel bertanda silang
hijau.
Gambar 3. Kemungkinan
Short Circuit
Perusahaan yang
berpegang pada standard dengan common input negative berpendapat akan lebih berbahaya
jika kabel 0V harus disambungkan pada sejumlah tombol dan sensor dan ke pin –
pin input, karena jika kabel bertanda hijau terkelupas atau kontak dengan body
panel (ground) maka akan terbentuk loop semu sehingga pin input seolah – olah mendapatkan
tegangan 24 V. Dengan kata lain PLC akan mendapatkan perintah yang tidak benar.
Kesalahan seperti ini cenderung lebih sulit dideteksi daripada short circuit
pada pemilihan common sebelumnya. Lihat Gambar 4 dengan tanda silang biru.
Gambar
4. Kemungkinan Signal Input Palsu
Tidak ada yang
sepenuhnya salah atau sepenuhnya benar, karena ini kembali kepada kebijakan
masing – masing. Sebagai contoh, sebagian besar industry Jepang memilih opsi
pertama (com positive) sedangkan sebagian besar industry Jerman memilih opsi ke
dua (com negative). Namun
saya pribadi lebih cenderung menggunakan common negative dalam penyambungan
input. Alasan lain selain kemungkinan adanya signal input palsu adalah
kemudahan dalam menerapkan logika High/Low saat pengajaran. Sebagai contoh,
saat input 1 pada Gambar 3 ditekan, maka
terminal alamat input 0 pada PLC akan memiliki logika High (24V). Hal ini akan lebih mudah
dipahami dengan menganalogikan “Ditekan” dengan kondisi "High" daripada dengan kondisi "Low" seperti halnya pada common Positive.
Pada kesempatan
berikutnya kami akan membahas tentang jenis – jenis sensor dan bagaimana sensor
tersebut dapat mempengaruhi proses wiring.
Baca artikel lebih banyak tentang Otomasi Industri di sini
Baca artikel lebih banyak tentang Otomasi Industri di sini
#PLC #belajarPLC #Otomasi #belajarotomasi #input #wiringPLC #wiringinput
PNP mas itu hihihi
BalasHapusbetul mas Akbar, nanti kita bahas sensor PNP dan NPN nya :)
Hapusmungkin siswanya harus dipahamkan hukum kirchoof dulu sbelum bljr plc gan biar gampang mudengnya dan gk jadi pemahaman beku + bisa mengatasi kalau ada input palsu .hihihi..
BalasHapusBetul banget Mas Satriyo, kalo siswanya belum paham hukum kirchoof bakal susah diajari wiring. kadang bikin deg-deg kalo ga dipantengin pas lagi praktek
Hapus